Tampilkan postingan dengan label kehidupan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kehidupan. Tampilkan semua postingan

Senin, 23 Agustus 2010

Mud Volcano Indikasikan Kemungkinan Kehidupan Di Planet Mars


Banyak para ahli yang menyelidiki tentang kemungkinan adanya kehidupan di planet Mars yang mungkin bisa menjadi penunjang kehidupan di Bumi pada masa yang akan datang. Para ilmuwan percaya indikasi kehidupan di planet Mars dapat ditemukan di dataran utara Acidalia Planitia yang terdapat mud volcano sejenis aktivitas vulkanik lumpur di Porong, Sidoarjo.

Acidalia Planitia memiliki struktur geologi yang memuntahkan sedimen bawah tanah yang berlumpur. Sedimen ini mungkin mengandung bahan organik yang dapat menjadi penanda adanya kehidupan di masa lampau.

“Jika ada kehidupan di Mars, mungkin mereka akan berkembang di lingkungan yang kaya cairan,” kata pemimpin studi Dorothy Oehler, ilmuwan riset di Direktorat Eksplorasi Ilmiah dan Penelitian Astromaterial di Johnson Space Center, NASA.

“Gunung berapi yang mengandung lumpur ini merupakan indikator dari permukaan yang kaya fluida. Ini membawa ke kedalaman bawah permukaan yang mungkin sulit kita amati.”

Oehler dan asistennya Carlton Allen mempublikasikan penelitian ini di Icarus.

Mereka berhasil memetakan untuk pertama kali, lebih dari 18.000 gundukan melingkar. Keduanya memperkirakan muncul lebih dari 40.000 gundukan lumpur di daerah tersebut.

Oehler dan Allen menganalisis gambar dari Mars Reconnaissance Orbiter yang memungkinkan mereka menganalisis struktur beberapa gundukan serta fitur aliran lumpur. Data tersebut juga mengandung informasi mineral dari gundukan lumpur.

Mud volcano merupakan struktur geologi di mana campuran gas, cairan dan batuan halus yang ada beberapa kilometer bawah tanah terpaksa naik ke permukaan. Di bumi, mud volcano memiliki peran penting bagi industri minyak. Wilayah ini mampu memprediksi keberadaan minyak bumi.

“Jika kehidupan benar-benar ada di bagiah bawah permukaan, keberadaan air dan materi lain yang terkandung di lumpur akan terangkat ke atas tanah. Sehingga setidaknya proses ini dapat diteliti kembali,” kata Kenneth Tanaka, ilmuwan dari Astrogeology Science Center of the US Geological Survey.

“Kami percaya bahwa Acidalia merupakan tempat yang tepat bagi kehidapan karena memiliki sumber air yang berlimpah,” kata Oehler.

“Ini merupakan salah satu tempat terbaik untuk mencari kehidupan yang mungkin berkembang di Mars.”

meskipun sampai sekarang belum ada bukti pasti tentang kehidupan di planet Mars tapi para ilmuwan masih tetap yakin bahwa suatu saat mungkin akan ditemukan kehidupan di planet tersebut.

Senin, 16 Agustus 2010

Bakteri Di Danau Argentina Menjadi Petunjuk Mengungkap Awal Mula Kehidupan Di Bumi

Penemuan bakteri jenis baru ini sangat berguna sekali untuk mengungkap asal muasal kehidupan manusia maupun untuk pengembangan kehidupan manusia diluar planet bumi.

Seperti dikutip dari Yahoo News, para peneliti telah menemukan jutaan bakteri super yang berkembang di danau Diamante, danau yang berada di tengah kawah gunung berapi raksasa yang terletak di 15.400 kaki di atas permukaan laut. Habitat bakteri di danau ini mirip dengan kehidupan primitif bumi dimana belum ada organisme yang hidup dan bernafas.

Kondisi air danau ini mengandung arsenik tinggi dan alkaline sehingga memberikan penerangan pada kehidupan di luar Bumi. "Ini adalah ketertarikan ilmiah yang besar di mana berfungsi sebagai jendela untuk melihat ke masa lalu kita. Penemuan ini juga berfungsi sebagai ilmu astrobiologi untuk mengetahui kehidupan di planet lain," kata Maria Eugenia Farias, bagian dari tim yang menemukan bentuk-bentuk kehidupan di Danau Diamante awal tahun ini.

Jika bakteri dapat bertahan di danau ini, ujar Maria, teori tersebut juga bisa diterapkan di tempat lain seperti Mars. Perkiraan bahwa "extremophiles" telah ditemukan di bagian lain di dunia maka ini dapat mempunyai nilai komersial yang signifikan.

“Apa yang kita miliki saat ini merupakan bagian dari rangkaian kondisi ekstrim yang terkumpul dalam satu tempat. Ini yang membuat tempat tersebut paling unik di seluruh dunia,” kata Faras, ahli mikrobiologi di National Scientific and Technical Research Council di Tucuman.

Danau tersebut memiliki tingkat arsenik 20.000 kali lebih tinggi dibandingkan tingkat yang dianggap aman untuk minum air. Suhu danau juga sering di bawah titik beku. Air di danau Argentina tersebut sangat asin-lima kali lebih asin daripada air laut, sehingga es tidak pernah terbentuk.

Mutasi bakteri DNA yang dapat bertahan hidup di radiasi ultra-violet dan level oksigen rendah yang ditemukan pada ketinggian tersebut mampu menarik perhatian industri farmasi untuk mengembangkan produk tabir surya.

Penemuan bakteri ini bisa menjadi awal yag bagus untuk berbagai pengembangan teknologi yang berguna untuk kelanjutan hidup manusia dimasa yang akan datang.

Sabtu, 31 Juli 2010

Mungkin Pernah Ada Kehidupan Yang Terkubur Di Planet Mars


Anda pasti tahu dengan planet yang terdekat dengan bumi, dialah planet Mars. Para peneliti telah mengidentifikasi batuan yang mereka sebut mungkin mengandung fosil kehidupan di awal Mars. Tim mendapat penemuan itu di batuan kuno Nili Fosa.

Mereka menemukan parit di sisi gelap Mars seperti daerah di Australia, di mana beberapa bukti awal kehidupan di bumi telah terkubur dan diawetkan dalam bentuk mineral.

Mereka melaporkan temuan itu di jurnal Earth Planetary Science Letters.

Tim dipimpin oleh seorang ilmuwan dari Search for Extraterrestrial Intelligence Institute (Seti) di California di mana mereka yakin proses hidrotermal yang mengawetkan penanda kehidupan di bumi bisa saja terjadi di Nili fosa Mars.

Batuan itu sudah ada empat miliar tahun dan berarti telah ada sekitar tigaperempat sejarah Mars.

Ketika ilmuwan pertama kali menemukan karbonat di batu-batu itu pada 2008 komunitas sains Mars bereaksi dengan kegembiraan besar. Karbonat sudah lama dicari sebagai bukti definitif bahwa planet Merah itu didiami dan kehidupan bisa ada di sana.

Karbonat dalam banyak kasus adalah yang membentuk kehidupan, jika tidak berbelok menjadi minyak. Tebing putih Dover misalnya, berwarna putih karena mereka mengandung kapur atau kalsium karbonat.

Mineral yang berasal dari fosil kerang dan tulang memberikan cara untuk menyelidiki kehidupan kuno yang ada di bumi awal.

Dalam penelitian baru, ilmuwan telah mengambil identifikasi karbonat di Mars selangkah lebih maju.

Adrian Brown dari Institut Seti, yang memimpin penelitian itu menggunakan instrumen pesawat NASA Mars Reconnaissance Orbiter disebut Crism untuk mempelajari batuan Nilae fosa dengan cahaya inframerah.

Lalu ia dan timnya menggunakan teknik yang sama persis untuk mempelajari batuan di daerah barat laut Australia disebut Pilbara.

"Pilbara sangat dingin," kata Dr Brown pada BBC News.

"Itu bagian dari bumi yang telah berhasil tersimpan di permukaan sekitar 3,5 miliar tahun, sekitar tigaperempat dari sejarah bumi."

"Hal ini memungkinkan kita membuka sebuah jendela kecil ke dalam apa yang terjadi di bumi pada tahap yang sangat awal."

Benar atau tidak bahwa planet Mars pernah menyimpan kehidupan sampai saat ini terus menjadi sebuah misteri yang akan menjadi tantangan para ahli untuk dipecahkan.