Tampilkan postingan dengan label batu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label batu. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 Juli 2010

Es Batu Dari Batu Alam

Yang satu ini tergolong sangat unik dan aneh. Sebuah minuman segar rasanya tak sempurna tanpa adanya es batu.Tapi kamu pernah membayangkan jika es nya benar-benar terbuat dari batu?



Di Swedia orang memotong batu alam Nordik berbentuk kubus untuk digunakan sebagai es batu. Batu karang ini terkenal dengan kemampuannya untuk menyimpan dingin dengan cukup lama.

Cara penggunaannya pun cukup mudah, cukup masukkan batu-batu itu beberapa jam di dalam freezer lemari pendingin, maka anda akan mendapatkan batu-batu yang bisa mendinginkan minuman anda.

Ternyata ada banyak budaya unik yang tersimpan diseluruh belahan dunia y?

Bukit Batu Yang Unuik, Devil Tower



Legenda Masyarakat Sekitar :

Berbagai legenda banyak bermunculan yang menceritakan tentang asal-usul menara ini. Salah satunya adalah cerita dari Kiowa, Arapaho, Crow, Cheyenne dan suku Sioux, ketakutan sekelompok gadis-gadis kecil dikejar oleh beruang raksasa.

Menurut legenda ini, tujuh gadis Indian suatu hari bermain di hutan. Beruang besar datang kepada mereka dan mengejarnya. Gadis-gadis melarikan diri dengan cepat melalui pepohonan, tetapi beruang perlahan-lahan dapat menyusul mereka.

Karena situasi membuat mereka menjadi putus asa, gadis-gadis melompat ke atas batu karang yang rendah dan berdoa dengan suara keras ke Roh Leluhur untuk menyelamatkan mereka.

Tiba-tiba batu kecil mulai tumbuh ke atas, mengangkat tujuh anak perempuan lebih tinggi dan lebih tinggi ke langit. Beruang yang marah melompat ke sisi menara (batu tersebut) dan meninggalkan bekas cakar, yang dapat dilihat sampai saat ini di atas dinding batu.

Faktanya :

Dikenal oleh orang Indian sebagai Mateo Tepee atau Grizzly Bear Lodge, menara ini sebenarnya adalah sisa gunung berapi ekstrusi yang terjadi 60-70 juta tahun yang lalu.

Tumbuh sekitar 1.200 meter di atas Sungai Fourche Belle, menara ini pertama kali dilihat oleh penjelajah kulit putih dari AS, pada Geological Survey pada tahun 1875.

Para surveyor menyebut batu itu Devils Tower, setelah mereka tahu bahwa nama aslinya adalah "The Bad Allah Tower", begitu para orang Indian setempat menyebutnya.

Pertama kali dipanjat, dengan menggunakan tangga kayu panjang yang melekat pada permukaan batu, pada 4 Juli 1893.

Hari ini, menara ini adalah situs pendakian yang populer dan lebih dari 20.000 ascents telah dibuat. Menara ini masih sangat dihormati sebagai situs pencarian visi orang Indian.

Penggunaannya saat ini masih terus sebagai objek untuk Indian dan non-Indian, dan banyak pengunjung telah melaporkan melihat fenomena cahaya aneh dan UFO yang terbang disekitar puncak menara. Terlepas benar atau tidak tentang penampakan UFO the devil tower tetaplah sesuatu yang menakjubkan.

Senin, 07 September 2009

Lukisan Mastodon Di Batu Bawah Danau Michigan

Dalam sebuah laporan yang mengejutkan pada tahun 2007, Mark Holley, seorang profesor arkelogi bawah laut di Northwestern Michigan University College di Amerika, menemukan sebuah susunan batu yang beberapa diantaranya disusun membentuk lingkaran dan salah satu diantara batu itu memiliki ukiran seekor mastodon. Susunan batu itu terletak 40 kaki dibawah permukaan danau Michigan. Ukiran itu diperkirakan telah berumur 10.000 tahun - sesuai dengan perkiraan keberadaan mastodon dan manusia di bumi.


Pada mulanya, Prof. Holley dan seorang rekannya bernama Brian Abbott menyewa sebuah kapal dengan peralatan sonar untuk meneliti beberapa bangkai kapal di danau Michigan. Kemudian mereka menemukan formasi batu-batu aneh tersebut termasuk batu dengan ukiran yang berbentuk seperti mastodon. Namun mereka belum bisa memastikan apakah itu benar-benar ukiran mastodon atau bukan. Michigan sebelumnya juga telah memiliki situs petroglyph dan bahkan batu berdiri seperti Stonehenge.


Seorang perwakilan dari Museum paleontologi Universitas Michigan berkomentar bahwa walapun dia merasa skeptis, ia tertarik untuk mempelajarinya lebih lanjut dan berharap bisa melihat hasil foto yang lebih baik dari susunan batu-batu tersebut.

Jadi, apakah benar-benar ada Stonehenge di Amerika yang hanya diam di dalam danau Michigan dan menunggu untuk ditemukan ?

Kamis, 03 September 2009

Batu besar melayang tertangkap kamera di Gushan Cina

Satu lagi fenomena yang aneh terjadi di cina. Pada 4 Agustus 2009, di sebuah bukit di Gushan, Cina, sebuah objek berbentuk batu besar terlihat melayang dengan anggun di udara, seakan-akan ada tangan tak terlihat menyangganya. Entahkah objek itu sebuah UFO atau memang sebuah batu besar yang melayang karena fenomena alam, tidak ada yang bisa memastikannya.



Foto tersebut diambil oleh seorang bernama Gang Hao. Ia mengambil foto itu pada tanggal 19 Juli 2009 pukul 15:34. Saat itu Gang Hao dan keluarganya sedang mendaki bukit, ia mengambil kameranya lalu memotret pemandangan di sekitar tempat itu. Dua hari kemudian, ketika semua foto selesai diproses dan diupload ke komputer, ia melihat objek tersebut ada di salah satu fotonya.

Kamera yang digunakan adalah Canon SX 110IS. Foto itu tidak mengalami proses editing apapun. Apabila Melihat foto itu, maka diperkirakan diameter batu tersebut adalah 5 meter. Ukuran yang luar biasa besar.

Walaupun penampakan ini sangat luar biasa aneh, namun ternyata fenomena serupa juga pernah terlihat di Limon State Park dan Yellowwood State Park di Indiana, Amerika. Pada kedua lokasi tersebut, para pemburu pernah melihat bongkahan batu besar melayang diatas pepohonan.

Minggu, 30 Agustus 2009

Yang Selama Ini Disebut Sebagai Batu Bulan Yang Di Bawa Neil Armstrong Ternyata Hanya Sebuah Kayu Yang Mengeras

Siapa Yang menyangka, Mungkin inilah pembohongan masal terbesar dalam sejarah manusia saat ini dan ini pula yang semakin memperkuat teori konspirasi yang meragukan misi Apollo ke bulan tidak pernah ada sampai ke bulan seperti tercatat dalam sejarah manusia. Selama ini banyak sekali kejanggalan-kejanggalan yang diungkap dari teori konspirasi tersebut seperti bendera Amerika yang berkibar di ruang hampa, bayangan astronaut dan lainnya.


http://img338.imageshack.us/img338/8561/article0063396b8000005d.jpg

Batu yang diklaim dari bulan ini ternyata hanyalah kayu yang mengeras



Museum Nasional Belanda yang menyimpan sebuah batu pemberian dari astronaut Neil Amrmstrong dan Edwin Aldrin setelah melakukan suatu investivigasi menyatakan bahwa batu yang di klaim berasal dari bulan tersebut hanyalah seonggok kayu yang sudah mengeras atau membatu.

Museum Nasional Belanda menerima batu ini setelah kematian Perdana Menteri Belanda Willem Dreesman tahun 1988. Penyerahan tersebut sebetulnya bersifat cindera mata pribadi pada Perdana Menteri yang diserahkan oleh duta besar Amerika Serikat di Belanda J. William Middendorf pada saat itu didampingi para astronaut Apollo 11 yang membawa batu tersebut dari bulan.

Tidak pernah terpikir sebelumnya untuk meragukan keaslian batu tersebut karena batu tadi diberikan langsung oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Seorang ahli Geologi Frank Beunk dari Amsterdam’s Free University menilai batu tersebut memang terlihat indah namun sangat diragukan bila diklaim bahwa itu didapatkan dari bulan.

Wah, kok bisa ya orang sejagat dibohongi, bahkan ini semua masuk dalam sejarah dunia, sepertinya sejarah yang ada saat ini bisa jadi banyak dibuat setelah terlebih dahulu disesuaikan dengan kepentingan penguasa yang ada saat itu. Ternyata tidak semua sejarah yang telah tercatat adalah sebuaha kenyataan, ada juga yang hasil konspirasi tingkat tinggi para penguasa adi daya.

Rabu, 26 Agustus 2009

Batu Yang Misterius di Temukan di Daerah Kupang

Misteri apakah yang ada di balik batu-batu ini? Foto-foto batu unik dibawah ini adalah kepunyaan Willy Soeharly, seorang warga Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia mengaku memotret batu-batu tersebut dari rumah seorang yang bernama CA Castillo (Alm), seorang peneliti geologi keturunan Spanyol yang tinggal di Kupang. Castillo wafat pada tahun 1994. Willy menyerahkan foto tersebut ke Betaufo, sekelompok peneliti UFO asal Indonesia untuk diteliti lebih lanjut.

Batu tersebut ditemukan di bukit setan, Kabupaten Oesu'u, Kupang, oleh Castillo. Ia menemukannya di sebuah gua. Ia juga menyadari adanya motif-motif aneh pada batu tersebut. Menurut Wiily, batu tersebut juga mengandung magnet.

kupang

batu kupang 2Lokasi penemuan batu tersebut tepatnya adalah di bukit Nitnai, dimana banyak warga menamakan bukit tersebut dengan nama Bukit Setan. Nama tersebut muncul karena banyaknya cahaya-cahaya tidak dikenal terlihat sejak tahun 1980-an hingga 1990-an. Castillo menghubungkannya dengan UFO. Dan ia percaya bahwa batu tersebut adalah artefak UFO. Bagaimana dengan anda apakah percaya kalau batu ini punya hubungan dengan alien atau UFO?

Fenomena Hewan Yang Terperangkap di Dalam Sebuah Batu Dalam Keadaan Hidup

Mungkin anda tidak akan percaya dengan berita yang satu ini. Fenomena ini sungguh luar biasa unik dan telah lama menjadi misteri yang sulit dijelaskan oleh para ahli, yaitu kisah mengenai hewan-hewan kecil seperti katak dan kadal yang yang ditemukan terbungkus / terperangkap di dalam sebuah batu keras dalam keadaan hidup. Fenomena ini sungguh-sungguh terjadi dan telah banyak dilaporkan sejak abad ke-18.

Beragam pertanyaan muncul dari fenomena yang dirasa tidak masuk akal ini. Namun yang tak habis dipikir, bagaimana bagaimana cara hewan-hewan ini bisa masuk ke dalam batuan? dan bagaimana cara mereka bertahan hidup diantara sempitnya ruang batuan keras yang sangat sulit ditembus udara? Apa yang mereka makan disana? Tentunya kawan-kawan tahu kan jenis-jenis batuan beku (Igneous Rocks) seperti batu granit, obisidian, dll ? Nah, pada umumnya kasus-kasus “bertapa-nya” para katak dan kadal ini memang kerap ditemukan pada batuan jenis tersebut.

Seekor katak yang konon ditemukan didalam sebuah batu api pada tahun 1899. Disepanjang abad ke-19 hingga awal abad ke-20 laporan mengenai ditemukannya katak dan kadal yang ditemukan terperangkap di dalam batuan begitu banyak.

Seekor katak yang konon ditemukan didalam sebuah batu api pada tahun 1899. Disepanjang abad ke-19 hingga awal abad ke-20 laporan mengenai ditemukannya katak dan kadal yang ditemukan terperangkap di dalam batuan begitu banyak.

Di tahun 1821, Majalah Tilloch Philosopical mengangkat sebuah artikel mengenai seorang tukang batu bernama David Virtue yang membuat sebuah penemuan mengherankan. Ia menemukan seekor kadal yang berdiam di dalam sebuah batuan keras yang baru saja dipecahkannya. Kadal tersebut ia katakan seperti terpatri disana hingga bagian dalam batuan membentuk pola tubuhnya. Uniknya, setelah dicurigai mati, selang beberapa saat setelah dikeluarkan si kadal menunjukkan tanda-tanda kehidupan dan beberapa saat kemudian ia sudah dapat berlari.

Kemudian di tahun 1899, seekor katak juga ditemukan di dalam sebuah batu api oleh beberapa karyawan tambang di inggris. Selama Perang Dunia ke-II, beberapa tentara Inggris yang sering menggunakan bahan peledak untuk membuat semacam parit perlindungan juga sering mendapati beberapa ekor katak dan kadal yang bersemayam di dalam beberapa batuan yang terpecah akibat ledakan. Namun tak hanya di batuan beku saja sebenarnya fenomena ini dapat dijumpai, di tahun 1910 seekor katak juga berhasil ditemukan didalam sepotong batu bara, beberapa kasus lainnya juga ditemukan dijenis batu gamping. Entah bagaimana cara menjelaskan fenomena ini, sampai sekarang semuanya masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.

Senin, 24 Agustus 2009

Di Temukan Fosil Bunga Raksasa Berusia 300 Juta Tahun di Cina


Ternyata bunga juga bisa menjadi fosil seperti tulang binatang di jaman purba.
Bunga batu raksasa yang ada di Negara Cina menarik perhatian banyak orang. Kenapa bisa ya?

Para penduduk di desa Meilan, desa yang berbukit-bukit dan berhutan, di kota Jinfeng seperti mendapat tontonan menarik ketika sebuah bunga batu raksasa di hutan tiba-tiba muncul setelah terjadi hujan lebat yang mengakibatkan longsor di daerah mereka.

Meski para ahli sudah memastikan kalau bunga itu hanyalah sebuah fosil, toh orang-orang tetap berdatangan untuk melihatnya.
” Bunga itu hadiah dari alam,” ujar Ran Zaizhong, kepada desa setempat pada


Adapun bunga itu ditemukan oleh penduduk desa yang sudah tua ketika dirinya datang ke hutan untuk mencari kayu bakar sebulan yang lalu.

Dan karena penemuan itu para penduduk desa membangun sebuah jalan menuju ke bunga batu raksasa itu.

Menurut Ran, tempat itu dulunya tertutup tanah dan hutan sampai hujan deras mengakibatkan sebuah bukit longsor dan membuat bunga batu raksasa itu muncul.

Namun, ahli geologi, Dr Meng Youyan, mengatakan kalau ternyata bunga raksasa itu adalah bongkol certa yang berumur 300 juta tahun. Bagaimana dengan anda, apakah percaya bahwa yang menjadi fosil itu adalah sebuah bunga raksasa.

Jumat, 21 Agustus 2009

Hubungan Bangsa Maya Dengan UFO dan Makhluk Luar Angkasa

Suku Maya merupakan sebuah suku yang misterius dan seolah punya banyak kaitan dengan berbagai misteri dan fenomena ganjil yang terjadi di alam semesta termasuk fenomena UFO. Sebuah ceritera kuno bangsa Maya mengatakan bahwa 10.000 tahun yang lalu mereka berada dalam peradaban puncak. Walaupun para ahli purbakala meragukan kebenaran “ waktu 10.000 tahun yang lalu “ itu dalam tulisan mereka, namun saya akan tetap menganggapnya sebagai sesuatu yang sangat penting, sebab tidak ada seorangpun yang dapat menjelaskan, dari mana asal bangsa Maya itu dan kemudian kemana perginya mereka itu. Sebab telah dibuktikan, bahwa kota-kota bangsa Maya tidak dihancurkan oleh peperangan atau bencana bencana alam. Kota-kota itu dengan demikian telah ditinggalkan oleh para penduduknya. Bangsa Maya telah lenyap tanpa bekas. Mengapakah mereka telah meninggalkan kota-kota mereka yang hebat, yang telah mereka bangun “untuk bertahan sepanjang masa” dengan balok-balok yang utuh?

Telah diakui bahwa apa yang disebut zaman “sebelum zaman kuno” berada diantara 1000-2000 tahun sebelum Masehi, akan tetapi dalam hal ini diakui oleh para sarjana, mereka sebenarnya tidak mengetahui apa-pun mengenai “zaman purbakala “ yang sebenarnya, yang mendahului “zaman sebelum zaman kuno”. Adalah sangat besar kemungkinannya, bahwa semua “kejadian nyata” dalam sejarah yang hingga kini belum dapat diketemukan, ada dalam buku buku yang telah dibakar oleh uskup Landa.
Hanya ada tiga buku kuno tulisan tangan dari bangsa Maya yang tidak ikut terbakar; lembarannya dibuat dari kulit pohon dan dilipat-lipat seperti harmonica. Buku-buku itu disebut menurut nama tempat, di mana masing masing disimpan : Dresdensis Codex (Codex = buku kuno dalam tulisan tangan ), Paris Codex dan Madrid Codex, yang juga dikenal sebagai Tro-Cortesianus.

Tulisan-tulisannya yang sudah berwarna kuning karena tuanya, masih belum sungguh-sungguh dapat dimengerti. Yang telah dapatdipecahkan adalah “system menurut nomer” mereka yang sangat baik, akan tetapi sederhana. Mereka menghitung dengan goresan-goresan, yang diberi titik-titik di atasnya. Satu titik sama dengan 1, tiga titik dengan 3, dst nya. Angka 5 digambarkan dengan sebuah goresan, sehingga angka 7 menjadi sebuah goresan ditambah dua titik diatasnya. Bangsa Maya pun mengetahui nilai-nilai nisbi dan nol. Mereka menggunakan system “vigesima”, atas dasar 20. Kalau mereka ingin menulis bilangan 23 , maka mereka menaruh tiga titik di tempat “satuan” dan satu goresan di tempat “duapuluh”. Mudahlah untuk membedakan
“goresan dua puluh” dari “goresan limaan”.
Goresan dua puluhan diberi tempat jauh lebih tinggi dari pada tempat goresan limaan. Kalender bangsa Maya mempunyai kualitas yang amat tinggi . Tanggal permulaan urutan waktu mereka adalah suatu hari dalam tahun 3113 sebelum Masehi. Para ahli dari Amerika selatan menyatakan, bahwa tahun gaib 3113 sebelum Masehi itu tidak ada hitungannya dengan sejarah yang sebenarnya dari bangsa Maya, akan tetapi hanya mempunyai nilai asli “simbolis” seperti ucapan bangsa Yahudi “sejak diciptakannya dunia”.

Bagaimanakah mereka dapat mengatakan itu secara demikian pasti, kalau kita tidak mengetahui dari mana asal datangnya orang Maya itu dan kemana mereka lenyap pergi. Sangat banyaklah sudah tulisan tulisan mengenai kalender bangsa Maya itu. Suatu kenyataan adalah, bahwa kalender itu menggunakan system putaran-putaran tahun yang setiap putarannya berjangka waktu 374,000 tahun. Bangunan-bangunan didirikan menurut kalendernya : Untuk tiap hari selama sebulan sebuah anak tangga, untuk tiap bulannya sebuah “mimbar dan akhirnya, pada hari yang ke 365, berdirilah sudah tempat berhala itu. Kelihatannya seakan-akan orang -orang bangsa Maya dari kerajaan kuno itu membuat bangunan-bangunan keagamaan mereka bukannya karena terdorong oleh kebutuhan kepercayaan, melainkan karena kalender memaksakan mereka suatu kewajiban yang harus mereka penuhi. Observatorium para ahli perbintangan mereka, sebuah bangunan bundar di atas dua teras raksasa yang menjulang tinggi di atas hutan belukar, terletak di Chichen Itza. Para ahli perbintangan bangsa Maya mengetahui orbit bulan sampai pada empat desimal dan mereka juga dapat menghitung tahun planet Venus sampai pada sampai pada tiga desimal.

Menurut ceritera kuno, maka para dewa permulaan dari bangsa Maya berasal dari bintang-bintang, mengadakan hubungan dengan bumi, dan kemudian kembali lagi ke bintang bintang. Dalam “ Popol Vuh ”, sebuah ceritera kuno bangsa Maya, dikemukakan bahwa 4000 pemuda dari cakrawala kembali ke “ bintang tujuh “, setelah mereka menderita kekalahan dalam perkelahian dengan manusia. Dewa Kukulkan rupa-rupanya betukar berita dengan bangsa Aztec, yang bernama Quetzalcoatl. Dia digambarkan sebagai seekor ular yang berbulu dan datang dari langit. Kalau orang-orang bangsa Maya, dalam hidupnya setiap hari melihat ular-ular merayap di tanah, maka sulitlah untuk dimengerti, mengapa ular-ular dalam gambaran dan relief mereka dapat “terbang “. Tulisan-tulisan bangsa Maya yang masih ada, meliputi 208 halaman yang dilipat menurut cara harmonica. Melihat banyak dan banyak macamnya tanda-tanda, bentuk-bentuk, lambang-lambang dan bentuk kombinasi, maka tidaklah mengherankan bahwa sampai sekarang hanya sedikitlah yang dapat dipecahkan artinya.

Lukisan-lukisan pada serat pohon yang diberi lapisan tipis dari kapur sebagai landasan lukisannya, disimpan antara dua lembaran kaca. “Dresden Codex” mempunyai 74 halaman, dan berisi perhitungan mengenai perbintangan dan juga berisi daftar-daftar mengenai perjalanan dan gerak bulan dan planet Mars. Pada lukisan-lukisan itu selalu terlihat adanya makhluk mengerikan yang berbentuk seperti ular di dekat bilangan-bilangan. Makhluk itu dihubungkan dengan bulan dan memuntahkan air ke bumi. Makhluk “ manusia “ nya mengenakan kedok dan perlengkapan kepala yang rumit, dan seringkali kelihatannya mengenakan semacam pakaian selam. Apakah mereka itu pendeta-pendeta bangsa Maya yang sedang melakukan percobaan-percobaan ataukah binatang binatang? Makhluk-makhluk yang tidak dapat ditentukan makhluk, apa sebenarnya, dengan menggunakan banyak peralatan yang aneh-aneh.

“Paris Codex“ dibeli oleh “Bibliotheque Nationable” (Perpustakaan Nasional) di tahun 1832 dari koleksi seseorang. Dibuat dari bahan yang sama dengan bahan “Dresden Codex” dan mempunyai 22 halaman yang sudah sangat rusak. Dalam abad terakhir ini, pemeliharaan terhadap halaman-halaman yang dilipat-lipat itu adalah demikian jeleknya sehingga kini hanya tinggal dua halaman saja yang dapat dipertunjukkan dalam sebuah kotak dari kaca. Untungnya bagi kita adalah, bahwa dari “Paris Codex“ terutama berisi ramalan-ramalan menurut kalender. “Madrid Codex” disimpan di “Museo de America” di Madrid dan terdiri dari 112 halaman bergambar, dimana dapat terlihat gambar dewa-dewa dalam sikap upacara keagamaan yang besar. Gambar-gambar dan bagian-bagiannya, sampai yang kecil-kecil adalah sangat menarik. Kita dapat melihat segala macam benda dalam gambar-gambar itu.
Dewa-dewa berasap pada kulit bumi, dewa-dewa sebelum makan pembuluh darah, hukuman dengan tusukan pada lidah, seorang dewi dengan kepala ular pada roda pemintal. Saya telah mengkopi bagian-bagian dari buku-buku itu, yang sebenarnya hanya diketahui oleh para ahli-ahli saja, sehingga setiap orang yang berpengetahuan dan mempunyai perhatian terhadap dan mempunyai perhatian terhadap persoalan ini, dapat menilai sendiri apa yang benar-benar digambar. Saya mempunyai dugaan, bahwa orang awam akan merumuskan gagasan-gagasannya secara lebih bebas daripada seorang ahli bangsa Maya.

Selama penyelidikan-penyelidikannya di lapangan dari tahun 1949 sampai 1952, seorang ahli purbakala bangsa Mexico bernama Alberto Ruz Lhuiller menemukan sebuah kamar penyimpanan jenazah di “Kuil naskah tulisan tangan“ di Palenque. Dari kamar depan kuil yang berada di mimbar tertinggi sebuah piramida bertangga, terdapat sebuah bordes yang miring agak curam dan licin karena kelembaban udara, yang menjurus ke bawah sampai hampir 75 kaki dan berakhir sampai 6 kaki dibawah tanah. Tangganya disembunyikan demikian rupa, sehingga dapat kita tarik kesimpulan, bahwa tangga itu tadinya pasti dirahasiakan. Ukuran dan letak kamar itu cocok dengan “pengertian tentang ilmu gaib “ (Marcel Brion). Para ahli purbakala beserta pembantu-pembantunya membutuhkan waktu tiga tahun untuk membersihkan tangga itu, dari puncak sampai ke dasarnya. Lantai ruangan itu terbuatdari satu batu utuh yang berukuran panjang 14 kaki dan lebar 7 kaki, dengan gambar relief yang luar biasa. Saya belum pernah melihat sebuah relief lainnnya, yang demikian indah dan cermat pembuatannya. Ukiran-ukiran bangsa Maya terdapat di sekitar sudut-sudut permukaan yang datar itu, akan tetapi hanya sangat sedikitlah dari ukiran-ukiran itu yang dapat dipecahkan artinya. Batu datarnya dihias dengan ukiran-ukiran tulisan seperti yang terdapat di Dresden Paris dan Madrid Codex. Dalam gambar-gambar itu kita lihat sebuah kedok dewa bumi, dengan hiasan-hiasan bulu di dadanya, tali-tali dan pipa-pipa dari dari batu berwarna dan tidak ketinggalan pula seekor burung yang dianggap suci (burung Kwitzel dari Amerika tengah). Paul Rivet, salah seorang dari kelompok ahli-ahli purbakala yang telah menemukan kamar jenazah dalam kuil di Palenque itu, berkata, bahwa orang Indiannya digambarkan sedang duduk di altar pengorbanan dan bahwa dibelakang tempat duduknya terukir rambut jenggot Dewa Cuaca, motifmotif yang selalu timbul kembali dikota-kota Maya.

Di bawah batu utuh yang dihias secara indah itu, terdapat sebuah kerangka dalam sebuah peti mati yang dicat merah. Sebuah kedok emas menutupi muka kerangka; beberapa butir batu pertama terdapat di sebelah kerangka, seakan-akan merupakan benda-benda upacara keagamaan dan benda benda yang dikorbankan. Sejak saya melihat batu kuburan di Palengue itu, maka saya menafsirkan dan merumuskannya dalam istilah-istilah tekhnik. Tidaklah menjadi persoalan, apakah kita menggunakan sudut pandangan ini ataukah itu , tetapi saya ada perasaan, bahwa ada petualang-petualang ruang angkasa tersangkut dalam soal ini. Potret-potret terbaik yang pernah saya lihat mengenai batu kuburan, yang berada di belakang pintu besi yang terkunci itu, adalah hasil pemotretan dari para pemotret film “ Kereta-kereta perang para Dewa kah? “Setelah delapan kali mengajukan permohonan, maka Pemerintah mengizinkan kami untuk kerja selama setengah jam dengan menggunakan kamera dan lampu - lampu sorot. Potret potret ini akan memberikan gambaran yang lebih baik kepada para pembaca mengenai persoalan yang saya bicarakan dari pada gambar-gambar dalam buku saya yang pertama. Akhirnya kesemuanya itu menujukkan, bahwa batu kuburan itu merupakan sebuah kerangka yang di tengah tengahnya terdapat makhuk, yang duduk agak membongkok ke depan (seperti seorang Astronaut di dalam module komandonya).

Makhluk asing itu mengenakan sebuah topi helm, dari bagian belakang topi helm itu mencuat keluar dua batang pipa. Di depan hidungnya terdapat aparat oxygen. Makhluk itu sedang mengerjakan alat semacam tombol pengamatan dengan kedua tangannya. Jari-jari yang sebelah atas disusun, seakan-akan makhluk sedang menyetel sebuah tombol yang ada di depannya. Kita melihat dari arah belakang, empat jari dari tangannya yang sebelah bawah jari kelingkingnya bengkok. Apakah makhluk itu tidak kelihatan seperti sedang mengerjakan alat pengontrol seperti yang terdapat pada stir sepeda motor? Tumit kaki kirinya berada di atas pedal bertangga. Yang melihat relief di Palengue itu akan heran melihat kenyataan, bahwa “orang Indian yang berada di atas altar pengorbanan “ itu mengenakan pakaian yang sangat modern. Tepat di bawah dagunya terdapat semacam leher gulung sebuah kemeja wol. Bajunya yang sempit mempunyai lengan baju, yang ujungnya pada pergelangan tangan dilipat ke atas. Dia menggunakan ikat pinggang pada pergelangan tangan, dilipat ke atas. Dia menggunakan ikat pinggang lebar, dan mengenakan celana panjang, yang bagian atasnya lebar dan bercorak seperti mata jala, sedangkan bagian bawahnya, mulai dari sedikit di atas lutut sampai terus di pergelangan kaki adalah sempit. Di pergelangan kakinya terlihat bagian pakaian seperti kaos kaki pakaian lengkap bagi seorang astronaut !, peralatan di dalamnya di mana si petualang ruang angkasa itu duduk meringkuk dengan kaku, menunjukkan ciri-ciri teknis sebagai peralatan untuk perjalanan ruang angkasa. Percaya atau tidak dengan semuanya andalah yang menentukan sendiri.